Cara menikmati hidup juga harus naik turun, kadang harus menahannya, kadang juga harus merelakannya begitu saja, seringkali malah harus dipaksa untuk dikeluarkan dari keberadaannya. Yang penting disyukuri ya...

10.10.11

Ungkapan jiwa ... 27

sayup2 terdengar suara keletihan, diiringi nyanyian keputus asaan.
saat tiada pilihan untuk bernegosiasi, hanya kepasrahan yang membela keinginan diri.

Ya Tuhan, aku ingin memanggil namaMu dalam ucapan syukur, 
tp mungkin masih Kau inginkan ku belajar bersandar dan berlutut.

inikah yang disebut inspirasi? 
saat mengungkapkan segalanya dengan modal rasa frustasi?
berjalan berkeliling memohon sejumput motivasi, 
mengumpulkan sebanyak-banyaknya belas kasihan dari kebaikan hati?

ini bukanlah seharusnya diriku. 
yang dididik untuk mengaplikasikan banyak ilmu, 
untuk membagi kesukacitaan didalam sendu, 
dan merengkuh kepahitan menjadi semangat yang baru.

aku dilahirkan bukan untuk merayap ke atas, 
namun untuk berlari bahkan terbang melebihi batas,
untuk mencapai sesuatu yang lebih besar dari yang pernah diharapkan, 
sambil menggandeng kerinduan orang lain bersama yang diimpikan.

Akankah ini kembali menjadi penghujatan?
atau kembali meninggalkan nama Tuhan?
ini bukan saatnya meratapi hari lahirku, 
ini saatnya merubah hidupku, meski tak tahu bagaimana harus setuju, 
yang kuingini hanyalah 'mau'.
 

Ungkapan jiwa ... 26

aku ingin kamu memahami bahasaku,
yang tak didengar oleh telinga kesibukanmu,
yang tak terkecap oleh lidah yang menuntut,
yang tak teraba oleh kekacauan hari-hari,
yang bisa kamu kenali dengan sekedar melihat dalam-dalam disekitar perhatianmu.

adakah kamu mengenalinya?

4.10.11

Ungkapan jiwa ... 25

" jika kamu sudah siap keluar dari guamu, kabar2i ya." 

terlalu dingin didalam sini, tapi takut saat aku keluar dari sini matahari akan membakar kulitku lagi dan hal-hal lain yang ga bisa kuduga saat aku mulai berpikiran positif.
biasanya aku menemukan inspirasi didalam sini, namun saat ini aku tidak menemukan apa pun selain kesendirianku dalam emosi yang menjauhkanku dari orang2 yang kukasihi.
bagaimanapun juga, hal yang paling siap untuk aku lakukan saat ini adalah: 
"kembali tenggelam dalam gua yang kubuat sendiri."

never say good bye...

sudah hampir waktunya kamu mengatakan kalimat perpisahan, 
kamu menginginkan setiap waktunya diakhir berganti dengan kumpulan pesan, semangat dan doa bagimu.
saat nanti kau mengumpulkan jabatan tangan, 
jangan pernah berpaling padaku....
namun jika itupun harus terjadi, aku berjanji akan memelukmu dan tak akan pernah kuucapkan kalimat perpisahan bagimu, meski selamat dan dan doa selalu untukmu, aku tak akan pernah melepasmu pergi.

Ungkapan jiwa ... 24

4ini adalah bahasaku mengungkapkan keputus asaanku, 
meski terkesan sebagai ketidak pedulian bagimu, 
namun bersama setiap yg tak terucap, 
aku bersiap untuk perubahan.